This is my fun blog

Rabu, 25 Februari 2015

PAPER SESAR DAN KEKAR

ANALISA GAYA TEGASAN UTAMA DENGAN ANALISIS KEKAR DAN SESAR PADA DAERAH SUNGAI BANYUMENENG, DEMAK, JAWA TENGAH

Eka Fitria Novita Sainyakit
21100113120052
1JURUSAN TEKNIK GEOLOGI UNIVERSTIAS DIPONEGORO, SEMARANG

ABSTRACT
The area is located on the river Banyumeneng Demak regional area is an area that also affected the tectonic processes that formed many geological structures such as the joint. Where is the stocky structure cracks / fissures in the rocks formed as a result of a force acting on the rock and have not experienced a shift. Stump may occur as a result of tectonic processes and perlapukan also significant temperature changes. Stump is a type of rock structure in the form of broken field. Due to the nature of this field separates the rocks into separate parts then a stout structure kesarangan road or rock cavity fluid to pass from the outside along with other materials such as water, gas and other elements that accompany it.
Keywords: processes, tectonic, structures, joint.
SARI
Daerah sungai banyumeneng terletak pada daerah demak yang secara regional merupakan daerah yang juga terpengaruh proses tektonik sehingga banyak terbentuk struktur geologi seperti adanya kekar dan sesar. Dimana kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Kekar dapat terjadi akibat proses tektonik maupun perlapukan juga perubahan temperature yang signifikan. Kekar merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Dan Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yg menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain. Pergerakan bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yg lain. Dimana struktur yang ditemui pada sesar ini berupa drag fold. Metode yang dilakukan ialah studi pustakan dan tinjau lapangan. Dari data lapangan dianalisis Dengan hasil analisis didapatkan bahwasannya kekar dengan tegasan utama berasal dari arah Barat daya, dengan besar sigma 1 N236E/4. Dan dari hasis analisis sesar didapatkan bahwa arah pergeseran cenderung ke kanan sehingga sesar pada daerah ini merupakan sesar dextral.
Kata kunci: proses, tektonik, struktur, kekar, sesar, Banyumeneng
                  PENDAHULUAN                  


Pada dasarnya struktur geologi yang ada terbentuk karena adanya pengaruh gaya yang disebabkan adanya proses tektonik. Dimana proses tektonik tersebut akhirnya mengahasilkan suatu stress  yang kemudian ketika mengenai suatu lapisan batuan akan mengalami suatu deformasi salah satunya adanya kekar. Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Adanya suatu kekar pada lapangan mengindikasikan adanya suatu proses tektonik yang bekerja.
Sehingga kita dapat melakukan suatu analisis terhadap adanya struktur kekar pada lapangan. Kita dapat mengetahui arah gaya tama yang bekerja pada suatu daerah. Dengan demikian kita dapat mengetahui daerah-daerah mana saja yang terkena struktur tersebut serta daerah-daerah mana saja yang masuk dalam daerah yang masih terpengaruh dari adanya proses tektonik tersebut.
Struktur Geologi lainnya yang dapat terbentuk yakni sesar. Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yg menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain. Pergerakan bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yg lain. Dimana penciri sesar dilapangan ditandai dengan adanya gores garis, drag fold, streiasi
            Daerah penelitian saya adalah diadarah sungai Banyumeneng yaitu dierah Demak, Jawa tengah, Indonesia. Wilayah Kabupaten Demak terletak di bagian utara Pulau Jawa dengan luas wilayah 89.743 ha dengan jarak bentangan Utara ke Selatan 41 km dan Timur ke Barat 49 km dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Secara geografis Kabupaten Demak terletak pada 110º27’58’’-110º48’47’’ Bujur Timur dan 6º43’26’’-7º09’43’’. Kemudian Kabupaten Demak mempunyai relief yang beraneka ragam, terdiri dari pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Kondisi topografi wilayah Kabupaten Demak antara 0 – 100 m di atas permukaan air laut (dpl).

METODOLOGI
Dalam kegiatan pembuatan paper ini menggunakan metode studi lapangan secara langsung kemudian dilanjutkan  dengan studi pustaka untuk dapat melakukan  analisis terhadap data lapangan yang diperoleh dengan akurat. Studi lapangan yang dilakukan pada daerah sungai Banyumeneng yang terletak didaerah Demak. Dimana data yang diambil adalah berupa data kekar  dan sesar yang ditemukan dilapangan kemudian data tersebut dianalis dan diperoleh suatu kesimpulan yang kemudian dilanjutkan dengan perbandingan terhadap studi pustaka sehingga hasilnya lebih akurat.

HASIL DAN ANALISIS
Hasil data yang diperoleh dari pengambilan data pada sungai Banyumeneng diperoleh hasil berupa 50data pasang kekar. Dari data yang telah didapatkan ini dilakukan anlisis menggunakan software dips untuk menentukan analisis gaya utama pembentuk kekar dan sesar. Dihasilkan analisis kekar yang dilakukan data ᵹ1 sebesar 4 o/ N 236 oE , dan ᵹ2 sebesar 89 o/ N 157 oE dan ᵹ3 sebesar 84 o/ N 66 oE. Maka berdasarkan data dan analisis tersebut dapat diketahui bahwa arah tegasan utamanya yaitu ᵹ1 berasal dari arah barat daya  4 o/ N 236 oE.Kemudian dai hasil analisis yang dilakukan terhadap data sesar dan struktur penyerta yang berupa axial plane dari drag fold yang merupakan struktur penyerta sesar maka didaptkan bahwa data ᵹ1 sebesar 60 o/ N 256 oE , dan ᵹ2 sebesar 82 o/ N 151 oE dan ᵹ3 sebesar 93o/ N 23 oE. Dengan arah pergeseran dari sesar ini ketika dianalisis merupakan sesar dengan arah pergeseran menganan atau merupakan sesar dextral.

PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh tersebut maka dapat diinterpretasikan kekar yang terdapat pada daerah sungai banyumeneng tebentuk oleh adanya proses gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Kekar pada daerah ini dapat terjadi akibat proses tektonik maupun akibat suatu proses perlapukan juga perubahan temperature yang signifikan. Dimana akibat  struktur pada batuan ini akan membentuk suatu bidang pecah. Karena sifat bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya. Selain itu, seperti analisis yang telah dilakukan dapat diketahui terdapat arah tegasan utam serta terdapat arah tegasan lainnya yang mempengaruhi baik bentuk maupun arah dari kekar tersebut. Sehingga dengan adanya gaya tegasan utama serta adanya gaya tegasan lainnya ang besar lebih kecil sehingga ketika gaya-gaya tegasan ini mengenai suatu lapisan batuan menghasilkan kekar ini yang disebut kekar gerus yang memiliki kenampakan yaitu rekahan yang berbentuk seperti huruf “X” . Dimana dapat diinterpretasikan pada jenis kekar ini arah tegasan utamanya adalah pada bagian sisi kekar yang memiliki sudut lebih tumpul itulah berasal arah tegasan gaya utama yang kekar pada sungai banyumeneng ini berada pada arah 4 o/ N 236 oE. Kemudian sesar yang terbentuk merupakan lanjutnya gaya yang bekerja pada rkehan yang telah terbentuk. Sehingga merupakan deformasi brittle yang mengakibatkan adanya patahan dimana terdapat blok yang bergerak. Dari analisis yang  dilakukan didapatkan bahwa sesar ini relative bergerak menganan diakibatkan oleh gaya yang bekerja. Maka sesar yang terbentuk dari daerah ini berupa sesar menganan atau sesar dextral.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis kekar pada daerah sungai banyumeneng, Demak diperoleh data ᵹ1 sebesar data ᵹ1 sebesar 4 o/ N 236 oE , dan ᵹ2 sebesar 89 o/ N 157 oE dan ᵹ3 sebesar 84 o/ N 66 oE. Maka dapat disimpulkan bahwa arah tegasan utamanya yaitu ᵹ1 berasal dari arah 4 o/ N 236 oE berupa gaya yang cenderung dari barat  daya dan timur laut. Kemudian analisis sesar didapatkan bahwa data ᵹ1 sebesar 60 o/ N 256 oE , dan ᵹ2 sebesar 82 o/ N 151 oE dan ᵹ3 sebesar 93o/ N 23 oE.. Saran untuk kegiatan praktium ini dari penulis adalah agar ditambah kegiatan lapangan ditempat lain lagi sebelum dilaksanakan pembuatan paper ini sehingga diperoleh refrensi data yang lebih maksimal.

REFERENSI
www.scribd.com/doc/177308810/structure


LAMPIRAN













Tabel 1. Data kekar




















Tidak ada komentar: