BAB IV
PEMBAHASAN
Bentang Alam Vulkanik Ialah bentang alam yang dipengaruhi oleh kegiatan
vulkanisme, dimana berkaitan dengan kegiatan dengan magmatisme didalam atau
dibawah permukaan bumi.
Pada
praktikum Geomorfologi dan Geologi Foto acara bentang alam Vulkanik yang
dilaksanakan pada selasa 18 maret 2014 bertempat di ruang GS 301 Gedung
Pertamina Soekowati kali ini, praktikan diberikan tugas untuk mendeleniasi peta
topografi dengan melakukan perhitungan morfometri serta membuat sayatan dengan
panjang 30 cm terhadap peta topografi Gunung Ungaran.Dengan pembagiannya yaitu
:
4.1 Satuan Kontur Rapat
Pada
Deliniasi Peta topografi ini saya membagi satuan konturnya menjadi 2 warna,
dimana warna merah yang lebih tua menunjukan satuan kotur rapat, dan warna
merah yang lebih muda menunjukkan satuan kontur renggang. Selanjutnya pada
satuan kontur rapat ini.diberikan sayatan terhadap 5 kontur yang rapat dengan
jumlah 5 sayatan. Selanjutnya pada sayatan-sayatan ini dihitungin perhitungan
morfometrinya dengan mencari beda tinggi dengan menggunakan ∆h
= n kontur x Indeks Kontur dengan hasilnya yaitu 62,5
m. Dimana Indeks konturnya dapat diketahun dengan rumus yang dapat digunakan IK =1/2000 x Skala Peta sehingga diketahui IKnya adalah 12,5 .
Selajuntnya Panjang garis konturnya dapat diketahui jika menggunakan rumus d= n X skala peta.Setelah diketahui dnya dapat dihitung % lereng dengan
rumus yang dapat digunakan ialah %
lereng= AH//d X 100% Berdasarkan rumus tersebut yang dilihat
dari ke 5 sayatan pada kontur satuan rapat yang panjangnya berturut-turut 0.5
cm, 0.4 cm, 0.8 cm, 0.6 cm, 0.4 cm dapat diketahui % lerengnya ialah
50%,62,5%,31,25%,41,67%,62,5%. Setelah didapati % kelerengannya, dihitung beda tinggi antara
top hill dan low hill pada satuan kontur rapat dengan hasil yang didapati ialah
876 m. Berdasarkan beda tinggi dan % kelerengan yang telah diketahui pada
satuan kontur rapat ini, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi
Van zuidam sehingga didapati bahwa morfologi pada daerah ini ialah Perbukitan
sangat terjal. Selanjutnya pada satuan kontur rapat ini melewati beberapa
daerah dimana seperti daerah G.kaligesik,G.Gajah mungkur, G.Ungaran samapai
sekitar daerah gebugan.
Pada kalsifikasi pegunungan sangat terjal ini dapat
diidentifikasi bahwasanya dapat digolongkan pada fasies central yang
berdomisili pada material-material penyusun
dan batuan-batuan yang sering dijumpai pada daerah tersebut seperti
siliceous dome, vent breccia, agglomerate, dan intrusive magma (batuan beku
intrusi).Pada satuan berkontur rapat ini sering disebut pula sebagai daerah
puncak dari suatu gunung, oleh karenanya daerah ini sangat dipengaruhi oleh
aktivitas magma yang membuat pola kontur tertentu di daerah ini.Daerah ini
disebut sabagai fasies central dikarenakan adanya lubang kepundan atau lubang
pusat letusan. Pada satuan berkontur rapat ini sering pula disebut sebagai kaki
gunung, oleh karenanya daerah ini sangat jarang sekali terpengaruh oleh
aktivitas magma dikarenakan jaraknya yang jauh dari lubang kepundan atau
kerucut pusat letusan.Meskipun begitu pengaruh magma secara tidak langsung
terhadap daerah fasies medial-distal ini adalah dihasilakannya tuff dan
konglomerat yang berasal dari suatu letusan yang disebut dengan bomb gunung api
yang mengendapkan lapisan-lapisan batuan piroklastik seperti halnya tuff itu
tadi.
Dikarenakan berada pada daerah yang
cukup tinggi dan suhu yang dingin,daerah ini umumnya dimanfaatkan sebagai warga
setempat untuk menggunakan lahan ini sebgai perkebunan teh.
4.2 Satuan Kontur Renggang
Satuab
kontur renggang ialah satuan kontur ang memiliki jarak yang cukup jauh antar 1
kontur dengan garis kontur lainnya dibandingkan satuan kontur rapat yang
memiliki kerapatan sangat rapat. Pada satuan kontur renggang ini ditandai
dengan warna merah yang agak lebih muda. Morfologi pada daerah ini dapat
diketahui dengan menggunakan klasifikasi Van zuidam,dimana dari perhitungan
masing-masing 5 sayatan yang disayat dengan panjang sayatan berturut-turut
ialah 1,5 cm, 1,5 cm, 1,6 cm, 1,5 cm, 1,3 cm. Dari Panjang sayatan ini dicari
perhitungan morfometrinya dengan menggunakan rumus yang telah dibahas di satuan
kontur rapat dengan hasil yang didapati bahwa % lereng masing-masing sayatan
ini ialah 16,6%,16,6%,15,625%,16,6%,19,2%.Dari ke 5 hasil % lereng yang
dihitung ini kemudian dirata-ratakan sehingga didapati rata-rata % lerengnya
ialah 16,94 %. Selanjutnya perhitungan beda tinggi pada satuan kontur rapat
dimana topp hill dikurangi dengan low hillnya dimana hasilnya ialah 446m. Dari
hasil % lereng dan beda tinggi yang telah diketahui ini kemudian
diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi van zuidam dengan morfologi pada
satuan kontur rapat ialah berbukit terjal sampai berbukit bergrelombang. Pada satuan kontur rapat ini melewati beberap
daerah yang berbeda-beda seperti daera gunungsari sampai daerah langenarja.
Pada klasifikasi berbukit bergelombang ini dapat
diidentifikasi bahwasanya dapat digolongkan pada fasies medial sampai distal
yang berdomisili pada batuan-batuan dan material-material penyusun yang sering
dijumpai pada daerah tersebut seperti tuff, lacustrine siltstone,
conglomerates, interbedded sandstone and tuff dan terdapat pula adanya
lahar.Pada satuan berkontur rapat ini sering pula disebut sebagai kaki gunung sehingga dimanfaatkan oleh warga setempat untuk
lahan perumahan dan sebagian untuk kegiatan bercocok tanam. Potensi positif
pada daerah berkontur renggang ini dapat dijadikan sebagai lahan
perkebunan,perumahan, dan objek wisata.
4.3 Korelasi satuan kontur rapat dan satan kontur
renggang serta pola pengalirannya.
Pada
peta topografi yang digunakan ini terdiri atas 2 satuan kontur yang
berbeda-beda dimana antara satuan kontur rapat dan satuan kontur
renggang.Satuan kontur rapat pada peta topgrafi yang dilihat berdasarkan
morfologinya ialah peguungan sangat terjal . Untuk satuan kontur renggang
kenampakan morfologinya yang diklasifikasikan ke dalam klasifikasi Van zuidam
disimpulkan bahwa merupakan daerah dengan morfologi berbukit terjal sampai
berbukit bergelombang. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa satuan kontur
rapat ialah merupakan daerah yang menggambarkan puncak gunung ungaran dan
satuan kontur renggang menggambarkan kelanjutannya atau merupakan kaki gunung
ungaran.Daerah ini umunya dipengaruhi oleh kegiatan vulkanisme yang dikontrol
oleh magma yang ada dalam permukaan bumi sehingga material yang dihasilkan
berupa batuan beku andesit,dan material proklastik sebagai hasil letusan
beberapat tahun silam.
Pada
satuan kontur rapat dan renggang ini dialiri oleh air permukaan yang mengalir
dan menyebar ke seluruh daerah baik pada kontur rapat maupun pada kontur
renggang dimana pola pengaliran sungainya ialah pola pengaliran dengan
arah-arah pengalirannya menyebar ke segala arah dari suatu pusat. Dimana
pusatnya berada pada Gunung Ungaran.
Umunya
pada satuan kontur rapat dijadikan sebagai perkebunan teh dan pada satuan
kontur renggang dijadikan sebagai lahan perumahan warga. Selain itu banyak
objek-objek wisata yang dapat digunakan sebagai objek wisata untuk warga
setempat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan
morfometri yang dihitung dengan rata-rata % lereng
ialah 49,584% dan beda tinggi yang didapati sebesar 876 m dapat
disimpulkan bahwa morfologi pada satuan kontur rapat ialah pengunugnan sangat
terjal yang diklasifikasikan berdasarkan Klasifikasi Van zuidam.
2. Untuk satuan kontur
renggang dari hasil perhitungan morfometri didapati bahwa rata-rata% lerengnya
ialah 19,92% dengan beda tingginya sebesar 446 m. Dapat disimpulkan bahwa
morfologi pada satuan kontur renggang ini jika dilihat menurut klasifikasi Van
zuidam ialah berbukit terjal samapi berbukit bergelombang.
3.Pola pengaliran antar
sungai – sungai yang melewati satuan kontur rapat dan satuan kontur renggang
ini ialah pola pengaliran yang menyebar
ke segala arah dar suatu pusatnya.
5.2 Saran
1. Kepada asisten agar dalam
penyampaian materi agar tidak terlalu cepat.
2. Praktikan harus lebih serius dalam mengerjakan tugas
yang diberikan agar waktunya lebih dapat dimanfaatkan dengan baik.
3. Pada saat praktikum
agar selalu dimulai dengan berdoa dan diakhiri juga dengan berdoa sehingga
praktikum dapat berjalan lancar kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar