This is my fun blog

Selasa, 22 Juli 2014

Geologi Regional Bayat

Geologi Regionnl Bayat
KONDISI GEOLOGI REGIONAL

1. Kondisi Umum Kecamatan Bayat

Lokasi daerah Bayat berada kurang lebih 25 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Secara umum fisiografi Bayat dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah di sebelah utara Kampus Lapangan terutama di sisi utara jala raya Kecamatan Wedi yang disebut sebagai area Perbukitan Jiwo (Jiwo Hills), dan area di sebelah selatan Kampus Lapangan yang merupakan wilayah Pegunungan Selatan (Southern Mountains).

2 Kondisi Geomorfologi

2.1 Perbukitan Jiwo

Perbukitan Jiwo merupakan inlier dari batuan Pre-Tertiary dan Tertiary di sekitar endapan Quartenary, terutama terdiri dari endapan fluvio-volcanic yang berasal dari G. Merapi. Elevasi tertinggi dari puncak-puncak yang ada tidak lebih dari 400 m di atas muka air laut, sehingga perbukitan tersebut merupakan suatu perbukitan rendah.
Perbukitan Jiwo dibagi menjadi dua wilayah yaitu Jiwo Barat dan Jiwo Timur yang keduanya dipisahkan oleh Sungai Dengkeng secara antecedent. Sungai Dengkeng sendiri mengalir mengitari komplek Jiwo Barat, semula mengalir ke arah South-Southwest, berbelok ke arah East kemudian ke North memotong perbukitan dan selanjutnya mengalir ke arah Northeast. Sungai Dengkeng ini merupakan pengering utama dari dataran rendah di sekitar Perbukitan Jiwo.Gambar 4.2. Pembagian fisiografi daerah Bayat di mana Perbukitan Jiwo Barat dan Timur dipisahkan oleh Sungai Dengkeng
Dataran rendah ini semula merupakan rawa-rawa yang luas akibat air yang mengalir dari lembah G. Merapi tertahan oleh Pegunungan Selatan. Genangan air ini, di utara Perbukitan Jiwo mengendapkan pasir yang berasal dari lahar. Sedangkan di selatan atau pada bagian lekukan antarbukit di Perbukitan Jiwo merupakan endapan air tenang yang berupa lempung hitam, suatu sedimen Merapi yang subur ini dikeringkan (direklamasi) oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk dijadikan daerah perkebunan. Reklamasi ini dilakukan degan cara membuat saluran-saluran yang ditanggul cukup tinggi sehingga air yang datang dari arah G. Merapi akan tertampung di sungai sedangkan daerah dataran rendahnya yang semula berupa rawa-rawa berubah menjadi tanah kering yang digunakan untuk perkebunan. Sebagian dari rawayang semula luas itu disisakan di daerah yang dikelilingi Puncak Sari, Tugu, dan Kampak di Jiwo Barat, dikenal sebagai Rawa Jombor. Rawa yang disisakan itu berfungsi sebagai tendon untuk keperluan irigasi darah perkebunan di dataran sebelah utara Perbukitan Jiwo Timur.
Untuk mengalirakan air dari rawa-rawa tersebut, dibuat saluran buatan dari sudut Southwest rawa-rawa menembus perbukitan batuan metamorfik di G. Pegat mengalir ke timur melewati Desa Sedan dan memotong Sungai Dengkeng lewat aqueduct di sebelah seatan Jotangan menerus ke arah timur.
Daerah perbukitan yang tersusun oleh batugamping menunjukkan perbukitan memanjang dengan punggung yang tumpul sehingga kenampakan punca-puncak tidak begitu nyata. Tebing-tebing perbukitannya tidak terlalu terbiku sehingga alur-alurnya tidak banyak dijumpai (Perbukitan Bawak-Temas di Jiwo Timur dan Tugu-Kampak di Jiwo Barat). Untuk daerah yang tersusun oleh batuan metamorfik perbukitannya menunjukkan relief yang lebih nyata dengan tebing-tebing yang terbiku kuat. Kuatnya hasil penorehan tersebut menghasilkan akumulasi endapan hasil erosi di kaki perbukitan ini yang dikenal sebagai colluvial. Puncak-puncak perbukitan yang tersusun dari batuan metamorfik terlihat menonjol dan beberapa diantaranya cenderung berbentuk kerucut seperti puncak Jabalkat dan puncak Semanggu. Daerah degan relief kuat ini dijumpai daerah Jiwo Timur mulai dari puncak Konang kea rah timur hingga puncak Semanggu dan Jokotuo. Daerah di sekitar puncak Pendul merupakan satu-satunya tubuh bukit yang seluruhnya tersusun oleh batuan beku. Kondisi morfologinya cukup kasar mirip perbukitan metamorfik namun relief yang ditunjukkan puncaknya tidak sekuat perbukitan metamorfik.

2.2 Daerah Jiwo Barat

Jiwo Barat terdiri dari deretan perbukitan G. Kampak, G. Tugu, G. Sari, G. Kebo, G. Merak, G. Cakaran, dan G. Jabalkat. G. Kampak dan G. Tugu memiliki litologi batugamping berlapis, putih kekuningan, kompak, tebal lapisan 20 – 40 cm. Di daerah G. Kampak batugamping tersebut sebagian besar merupakan suatu tubuh yang massif, menunjukkan adanya asosiasi dengan kompleks terumbu (reef). Di antara G. Tugu dan G. Sari batugamping tersebut mengalami kontak langsung dengan batuan metamorfik (mica schist).
Daerah Jiwo Barat memiliki puncak-puncak bukit berarah utara-selatan yang diwakili oleh puncak  Jabalkat, Kebo, Merak, Cakaran, Budo, Sari, dan Tugu dengan di bagian paling utara membelok ke arah barat yaitu G. Kampak.
Batuan metamorf di daerah ini mencakup daerah di sekitar G. Sari, G. Kebo, G. Merak, G. Cakaran, dan G. Jabalkat yang secara umum berupa sekis mika, filit, dan banyak mengandung mineral kuarsa. Di sekitar daerah G. Sari, G. Kebo, dan G. Merak  pada sekis mika tersebut dijumpai bongkah-bongkah andesit dan mikrodiorit. Zona-zona lapukannya berupa spheroidal weathering yang banyak dijumpai di tepi jalan desa. Batuan beku tersebut merupakan batuan terobosan yang mengenai tubuh sekis mika . singkapan yang baik dijumpai di dasar sungai-sungai kecil yang menunjukkan kekar kolom (columnar joint).
Batuan metamorfik yang dijumpai juga berupa filit sekis klorit, sekis talk, terdapat mieral garnet, kuarsit serta marmer di sekitar  G. Cakaran, dan G. Jabalkat. Sedangkan pada bagian puncak dari kedua bukit itumasih ditemukan bongkah-bongkah konglomerat kuarsa. Sedangkan di sebelah barat G. Cakaran pada  area pedesaan di tepian Rawa Jombor masih dapat ditemukan sisa-sisa konglomerat kuarsa serta batupasir. Sampai saat ini batuan metamorfik tersebut ditafsirkan sebagai batuan berumur Pre-Tertiary, sedagkan batupasir dan konglomerat dimasukkan ke dalam Formasi Wungkal.
Di daerah ini dijumpai dua inlier (isolated hill) masing-masing di bukit Wungkal dan bukit Salam. Bukit Wungkal semakin lama semakin rendah akibat penggalian penduduk untuk mengambil batu asah (batu wungkal) yang terdapat di bukit tersebut.

2.3 Daerah Jiwo Timur

Daerah ini mencakup sebelah timur Sungai Dengkeng yang merupakan deretan perbukitan yang terdiri dari Gunung Konang, Gunung Pendul, Gunung Semangu, Di lereng selatan Gunung Pendul hingga mencapai bagian puncak, terutama mulai dari sebelah utara Desa Dowo dijumpai batu pasir berlapis, kadang kala terdapat £ragmen sekis mika ada di dalamnya. Sedangkan di bagian timur Gunung Pendul tersingkap batu lempung abu-abu berlapis, keras, mengalami deformasi lokal secara kuat hingga terhancurkan.
Hubungan antar satuan batuan tersebut masih memberikan berbagai kemungkinan karena kontak antar satuan terkadang tertutup oleh koluvial di daerah dataran. Kepastian stratigrafis antar satuan batuan tersebut barn dapat diyakini jika telah ada pengukuran umur absolut. Walaupun demikian berbagai pendekatan penyelidikan serta rekontruksi stratigrafis telah banyak dilakukan oleh para ahli.
Daerah perbukitan Jiwo Timur mempunyai puncak-puncak bukit berarah barat-timur yang diwakili oleh puncak-puncak Konang, Pendul dan Temas, Gunung J okotuo dan Gunung T emas.
Gunung Konang dan Gunung Semangu merupakan tubuh batuan sekis-mika, berfoliasi cukup baik, sedangkan Gunung Pendul merupakan tubuh intrusi mikrodiorit. Gunung Jokotuo merupakan batuan metasedimen (marmer) dimana pada tempat tersebut dijumpai tanda-tanda struktur pense saran. Sedangkan Gunung Temas merupakan tubuh batu gamping berlapis.
Di sebelah utara Gunung Pendul dijumpai singkapan batu gampmg nummulites, berwarna abu-abu dan sangat kompak, disekitar batu gamping nummulites tersebut terdapat batu pasir berlapis. Penyebaran batugamping nummulites dijumpai secara setempat-setempat terutam di sekitar desa Padasan, dengan percabangan ke arah utara yang diwakili oleh puncak Jopkotuo dan Bawak.
Di bagian utara dan tenggara Perbukitan Jiwo timur terdapat bukit terisolir yang menonjol dan dataran aluvial yang ada di sekitamya. Inlier (isolited hill) ini adalah bukit Jeto di utara dan bukit Lanang di tenggara. Bukit Jeto secara umum tersusun oleh batu gamping Neogen yang bertumpu secara tidak selaras di atas batuan metamorf, sedangkan bukit Lanang secara keseluruhan tersusun oleh batu gamping Neogen.

2.4 Daerah Pegunungan selatan

Di sebelah selatan Kampus Lapangan hingga mencapai puncak Pegunungan Baturagung, secara stratigrafis sudah tennasuk wilayah Pegunungan Selatan. Secara struktural deretan pegunungan tersebut, pada penampang utara-selatan, merupakan suatu pegunungan blok patahan yang membujur barat-timur.
Untuk daerah di sekitar kampus lapangan, litologi yang dijumpai merupakan bagian dari Fonnasi Kebo, Butak dan Semilir. Beberapa lokasi singkapan penting penting antard lain sekitar Lanang dan desa Tegalrejo dijumpai” batu pasir tufan dengan sisipan serpih. Di selatan desa Banyuuripan, yaitu desa Kalisogo, ditemukan breksi autoklastik dengan pola retakan radial yang ditafsirkan sebagai produk submarine breccia. Semakin ke selatan, sekitar desa Tanggul, Jarum dan Pendem, terdapat singkapan endapan kip as aluvial. Di bagian barat daya, sekitar desa Tegalrejo, dijumpai batu pasir berlapis dengan pelapukan mengulit bawang. Di bagian timumya terdapat batu lempung abu-abu dengan zona kekar.
Naik ke arah puncak Baturagung, perlapisan-Iperlapisan batuan sedimen akan dijumpai dengan baik, dapat berupa batu pasir, batu lempung, batu pasir krikilan, batu pasir tufa maupun sisipan breksi. Pengamtan sepanjang jalan ini sangat penting untuk melacak keaadaan strtigrafis serta struktur geologi di daerah selatan Kampus Lapangan.

3 Kondisi Statigrafi Regional

Batuan tertua yang tersingkap di daerah Bayat terdiri dari batuan metamorf berupa filtit, sekis, batu sabak dan marmer. Penentuan umur yang tepat untuk batuan malihan hingga saat ini masih belum ada. Satu-satunya data tidak langsung untuk perkiraan umurnya adalah didasarkan fosil tunggal Orbitolina yang diketemukan oleh Bothe (1927) di dalam fragmen konglomerat yang menunjukkan umur Kapur. Dikarenakan umur batuan sedimen tertua yang menutup batuan malihan tersebut berumur awal Tersier (batu pasir batu gamping Eosen), maka umur batuan malihan tersebut disebut batuan Pre-Tertiary Rocks.
Secara tidak selaras menumpang di atas batuan malihan adalah batu pasir yang tidak garnpingan sarnpai sedikit garnpingan dan batu lempung, kemudian di atasnya tertutup oleh batu gamping yang mengandung fosil nummulites yang melimpah dan bagian atasnya diakhiri oleh batu gamping Discocyc1ina, menunjukkan lingkungan laut dalarn. Keberadaan forminifera besar ini bersarna dengan foraminifera plangtonik yang sangat jarang ditemukan di dalam batu lempung gampingan, menunjukkna umur Eosen Tengah hingga Eisen Atas. Secara resmi, batuan berumur Eosen ini disebut Formasi Wungkal-Garnping. Keduanya, batuan malihan dan Formasi Wungkal-Gamping diterobos oleh batuan beku menengah bertipe dioritik.
Diorit di daerah Jiwo merupakan penyusun utam Gunung Pendul, yang terletak di bagJn timur Perbukitan Jiwo. Diorit ini kemungkinan bertipe dike. Singkapan batuan beku di Watuprahu (sisi utara Gunung Pendul) secara stratigrafi di atas batuan Eosen yang miring ke arah selatan. Batuan beku ini secara stratigrafi terletak di bawah batu pasir dan batu garnping yang masih mempunyai kemiringan lapisan ke arah selatan. Penentuan umur pada dike! intrusi pendul oleh Soeria Atmadja dan kawan-kawan (1991) menghasilkan sekitar 34 juta tahun, dimana hasil ini kurang lebih sesuai dengan teori Bemmelen (1949), yang menfsirkan bahwa batuan beku tersebut adalah merupakan leher/ neck dari gunung api Oligosen. Mengenai genetik dan generasi magmatisme dari diorit di Perbukitan Jiwo masih memerlukan kajian yang lebih hati-­hati.
Sebelum kala Eosen tangah, daerah Jiwo mulai tererosi. Erosi tersebut disebabkan oleh pengangkatan atau penurunan muka air laut selama peri ode akhir oligosen. Proses erosi terse but telah menurunkan permukaan daratan yang ada, kemudian disusul oleh periode transgresi dan menghasilkan pengendapan batu garnping dimulai pada kala Miosen Tengah. Di daerah Perbukitan Jiwo tersebut mempunyai ciri litologi yang sarna dengan Formasi Oyo yang tersingkap lenih banyak di Pegunungan Selatan (daerah Sambipitu­ Nglipar dan sekitarnya).
Di daerah Bayat tidak ada sedimen laut yang tersingkap di antara Formasi Wungkal­Gampingan dan Formasi Oyo. Keadaan ini sang at berbeda dengan Pegunungan Baturagung di selatannya. Di sini ketebalan batuan volkaniklastik-marin yang dicirikan turbidit dan sedimen hasil pengendapan aliran gravitasi lainnya tersingkap dengan baik. Perbedaan-perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh kompleks sistem sesar yang memisahkan daerah Perbukitan Jiwo dengan Pegunungan Baturagung yang telah aktif sejak Tersier Tengah.
Selama zaman Kuarter, pengendapan batu gamping telah berakhir. Pengangkatan yang diikuti dengan proses erosi menyebabkan daerah Perbukitan Jiwo berubah menjadi daerah lingkungan darat. Pasir vulkanik yang berasal dari gunung api Merapi yang masih aktif mempengaruhi proses sedimentasi endapan aluvial terutama di sebelah utara dan barat laut dari Perbukitan Jiwo.
Keadaan stratigrafi Pegunugan Selatan, dari tua ke muda yaitu :
Formasi Kebo, berupa batu pasir vulkanik, tufa, serpih dengan sisipan lava, umur Oligosen (N2-N3), ketebalan formasi sekitar 800 meter.
Formasi Butak, dengan ketebalan 750 meter berumur Miosen awal bagian bawah (N4), terdiri dari breksi polomik, batu pasir dan serpih.
Formasi Semilir, berupa tufa, lapili, breksi piroklastik, kadang ada sisipan lempung dan batu pasir vulkanik. Umur N5-N9. Bagian tengah meJ1iari dengan Formasi Nglanggran.
Formasi Nglanggran, berupa breksi vulkanik, batu pasir vulkanik, lava dan breksi aliran.
Dari puncak Baturagung ke arah selatan, yaitu menuju dataran Wonosari akan dijumpai Formasi Sambipitu, Formasi Oyo, Formasi Wonosari dan
Formasi Kepek.


Geologi Regional Karangsambung

GEOLOGI KARANGSAMBUNG

1.Fisiografi Regional
Daerah Karangsambung berada di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Batas wilayah di sebelah utara daerah ini adalah dengan wilayah Banjarnegara, di timur berbatasan dengan wilayah Wadaslintang, di sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kebumen dan di sebelah barat berbatasan dengan daerah Gombong
.[1]Secara geografis, daerah Karangsambung mempunyai koordinat 734’00” - 736’30” LS dan 10937’00” - 10944’00” BT. Secara administratif, daerah pemetaan Gunung Paras termasuk kedalam Kecamatan Karangsambung dan Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Secara fisiografis, daerah Karangsambung termasuk ke dalam Zona Pegunungan Serayu Selatan.
[2]Daerah Karangsambung memiliki elevasi ± 11m dpl dengan morfologi yang disebut sebagai amphitheatre, merupakan suatu antiklin raksasa yang memiliki sumbu yang menunjam (inclined anticline) ke arah Timur Laut yang telah mengalami erosi. Morfologi yang khas ini memanjang ke arah Barat mulai dari daerah Klepoh hingga Kali Larangan. Sayap-sayap dari antiklin raksasa tersebut membentuk morfologi berupa perbukitan di bagian utara (G. Paras) dan Selatan (G.Brujul dan Bukit Selaranda) dari daerah pemetaan. Perbukitan ini memiliki arah memanjang Timur-Barat. Sumbu antiklin tersebut mengalami proses erosi yang membentuk morfologi berupa lembah di daerah Karangsambung dengan adanya perbukitan-perbukitan terisolasi yang berupa tubuh batuan beku (intrusi) dan batu gamping (Jatibungkus) serta konglomerat (Pesanggrahan). Pada daerah pemetaan, di sebelah Barat Laut dari lembah Karangsambung, terdapat perbukitan kompleks (Pagerbako dan Igir Kenong) yang tersusun atas lithologi berupa fragmen-fragmen raksasa batuan metamorf ( filit) dan batu sedimen laut dalam (perselingan rijang dan gamping merah) yang tertanam di dalam massa dasar lempung.Perbedaan morfologi di daerah ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik geologi yang dicerminkan oleh lithologi yang menyusun daerah tersebut yang memiliki kekerasan dan resistensi yang berbeda-beda terhadap erosi yang akhirnya membentuk morfologi yang khas dari daerah ini, serta pengaruh dari struktur geologi yang berupa perlipatan dan sesar yang berkembang di daerah Karangsambung.Daerah Karangsambung dilewati oleh sungai besar yang disebut Sungai Luk Ulo dan sungai-sungai kecil yang bermuara di Luk Ulo. Sungai Luk Ulo mengalir dari Utara hingga ke Selatan daerah pemetaan (membelah perbukitan Waturanda dan Gunung Brujul) dan merupakan sungai yang telah memasuki tahap sungai tua dicirikan oleh bentuk Luk Ulo yang meander. Sungai Luk Ulo dan sungai-sungai kecil yang mengalir di daerah Karangsambung juga memiliki peran penting dalam pembentukan morfologi di daerah ini berkaitan dengan proses erosi dan sedimentasi

2. Geomorfologi Karangsambung
Geomorfologi merupakan studi mengenai bentuk-bentuk permukaan bumi dan semua proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.Morfologi daerah Karangsambung merupakan perbukitan struktural, disebut sebagi kompleks melange. Tinggian yang berada didaerah ini antara lain adalah Gunung Waturanda, bukit Sipako, Gunung Paras, Gunung brujul, serta bukit Jatibungkus. Penyajian melange di lapangan Karangsambung merupakan dalam bentuk blok dengan skala ukuran dari puluhan hingga ratusan meter, selain itu juga terdapat melange yang membentukl sebuah rangkaian pegunungan.[1]Daerah Karangsambung oleh para ahli geologi sering disebut sebagai lapangan terlengkap di dunia. Karangsambung merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun sampai 60 juta tahun yang lalu. Ia juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Ia merupakan saksi dari peristiwa subduksi pada usia yang sangat tua yaitu pada zaman Pra-Tersier. Di daerah ini terjadi proses subduksi pada sekitar zaman Paleogene (Eosen, sekitar 57,8 juta sampai 36,6 juta tahun yang lalu). Oleh karena itu, pada tempat ini terekam jejak-jejak proses paleosubduksi yang ditunjukan oleh singkapan-singkapan batuan dengan usia tua dan merupakan karakteristik dari komponen lempeng samudera. Karangsambung merupakan tempat singkapan batuan terbesar batuan-batuan dari zaman Pre-Tersier yang terkenal dengan sebutan Luk Ulo Melange Complex , suatu melange yang berhubungan dengan subduksi pada zaman Crateceous (145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahunyang lalu) yang diperkirakan berumur 117 juta tahun.Tersingkapnya batuan melange di daerah Karangsambung ini disebabkan oleh adanya tektonik kompresional yang menyebabkan daerah tersebut dipotong oleh sejumlah sesar-sesar naik disamping adanya pengangkatan dan proses erosi yang intensif. Apabila diperhatikan bahwa posisi batuan melange ini dijumpai di sekitar inti lipatan antiklin dan di sekitar zona sesar naik dan kenyataannya pada saat sekarang posisi inti lipatan ini berada di bagian lembah yang didalamnya mengalir aliran sungai Luk Ulo yang menunjukan bahwa di daerah tersebut proses erosi berlangsung lebih intensif.Melange Luk Ulo didefinisikan oleh Asikin (1974) sebagai percampuran tektonik dari batuan yang mempunyai lingkungan berbeda, sebagai hasil dari proses subduksi antara Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Benua Asia Tenggara, yang terjadi pada Kala Kapur Atas-Paleosen. Melange tektonik ini litologinya terdiri atas batuan metamorf, batuan basa dan ultra basa, batuan sedimen laut dalam (sedimen pelagic) yang seluruhnya mengambang di dalam masa dasar lempung hitam yang tergerus (Scally clay). Selanjutnya penulis ini membagi kompleks melange menjadi dua satuan berdasarkan sifat dominansi fragmenya, yaitu Satuan Seboro dan Satuan Jatisamit. Kedua satuan tersebut mempunyai karakteristik yang sama yaitu masa dasarnya merupakan lempung hitam yang tergerus (Scally clay). Bongkah yang berada di dalam masa dasar berupa boudin dan pada bidang permukaan tubuh bongkahnya juga tergerus. Beberapa macam dan sifat fisik komponen melange tektonik ini, antara lain batuan metamorf, batuan sedimen dan batuan beku.Morfologi perbukitan disusun oleh endapan melange, batuan beku, batuan sedimen dan endapan volkanik Kuarter, sedangkan morfologi pedataran disusun oleh batuan melange dan aluvium. Seluruh batuan penyusun yang berumur lebih tua dari Kuarter telah mengalami proses pensesaran yang cukup intensif terlebih lagi pada batuan yang berumur Kapur hingga Paleosen.Morfologi perbukitan dapat dibedakan menjadi dua bagian yang ditentukan berdasarkan bentuknya (kenampakannya), yaitu perbukitan memanjang dan perbukitan prismatik. Perbukitan memanjang umumnya disusun oleh batuan sedimen Tersier dan batuan volkanik Kuarter, sedangkan morfologi perbukitan prismatik umumnya disusun oleh batuan yang berasal dari melange tektonik dan batuan beku lainnya (Intrusi). Perbedaan kedua morfologi tersebut akan nampak jelas dilihat, apabila kita mengamatinya di puncak bukit Jatisamit.Bukit Jatisamit terletak di sebelah barat Karangsambung (Kampus LIPI). Tubuh bukit ini merupakan bongkah batuan sedimen terdiri atas batulempung merah, rijang, batugamping merah dan chert yang seluruhnya tertanam dalam masa dasar lempung bersisik. Pada bagian puncak bukit inilah kita dapat melihat panorama daerah Karangsambung secara leluasa sehingga ada istilah khusus yang sering digunakan oleh para ahli geologi terhadap pengamatan morfologi di daerah ini yaitu dengan sebutan “Amphitheatere”. Istilah ini mengacu kepada tempat pertunjukan dimana penonton berada di atas tribune pertunjukan. Istilah ini digunakan karena di tempat inilah kita dapat mengamati seluruh morfologi secara lebih jelas.Ada beberapa fenomena geologi yang dapat dijelaskan di tempat ini, yaitu :
1.            Daerah bermorfologi pedataran
terletak di sekitar wilayah aliran Sungai Luk Ulo. Sungai ini merupakan sungai utama yang mengalir dari utara ke selatan mengerosi batuan melange tektonik,melange sedimenter, sedimen Tersier (F. Panosogan. F. Waturanda, F. Halang ). Di sekitar daerah Karangsambung, morfologi pedataran ini terletak pada inti antiklin sehingga tidak mengherankan apabila di daerah ini tersingkap batuan melange yang berumur tua, terdiri atas konglomerat, lava bantal, rijang, lempung merah, chert dan batugamping fusulina. Bongkah batuan tersebut tertanam dalam masa dasar lempung bersisik (Scally clay).
2.      Morfologi perbukitan
disusun oleh batuan melange tektonik, batuan beku, batuan sedimen Tersier dan batuan volkanik Kuarter. Perbukitan yang disusun oleh melange tektonik dan intrusi batuan beku umumnya membentuk morfologi perbukitan dimana puncak perbukitannya terpotong-potong (tidak menerus/terpisah-pisah). Hal ini disebabkan karena masing-masing tubuh bukit tersebut (kecuali intrusi) merupakan suatu blok batuan yang satu sama lainnya saling terpisah yang tertanam dalam masa dasar lempung bersisik (Scally clay). Morfologi perbukitan dimana batuan penyusunnya terdiri atas batuan sedimen Tersier dan batuan volkanik Kuarter nampak bahwa puncak perbukitannya menerus dan relatif teratur sesuai dengan sumbu lipatannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bentuk perbukitan antara batuan melange dengan batuan sedimen Tersier/volkanik.Satuan morfologi ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:a.    Di bagian selatan menunjukkan struktur sinklin pada puncak Gunung Paras.b.    Di bagian timur sebelah barat memperlihatkan kenampakan lembah yang memanjang dan melingkar menyerupai tapal kuda membentuk amphiteatre.c.    Di bagian utara sampai selatan merupakan rangkaian pegunungan seperti Gunung Paras,  Dliwang, Perahu, dan Waturondo. Setelah dilakukan interpretasi proses pembalikan topografi, secara detail, bentuk bentang alam dari Gunung Paras ke selatan sampai Gunung Waturondo, direkonstruksi awalnya merupakan antikline pada lembahnya, dengan memposisikan kelurusan puncaknya, dan Bukit Bujil sebagai pilarnya. Namun saat ini telah mejadi puncak Gunung paras dengan struktur sinkilin dan antikilinnya,tersusun oleh batuan Sedimentasi Breksi Volkanik. Selain itu juga, terdapat bukit- bukit seperti Bukit Pesanggrahan, Bukit Bujil, dan Bukit Jati Bungkus.Satuan daerah perbukitan ini, tampak bergelombang lemah dan terisolir pada pandang luas cekungan morfologi amphiteatre. Batuan yang mengisi satuan ini, menunjukkan Breksi Volkanik yang tersebar dari Gunung Paras sampai Gunung Waturondo dan sinklinnya yang terlihat pada puncak Gunung Paras ke arah timur.
2.            Satuan Perbukitan-Pegunungan Kompleks Melange(Campur Aduk Batuan)
Satuan morfologi ini memperlihatkan bukit-bukit memanjang dengan DAS Sungai Gebong dan Sungi Cacaban yang membentuk rangkaian Gunung Wangirsambeng, Gunung Sigedag dan Bukit Sipako. Puncak Gunung wangirsambeng berupa bentukan panorama bukit memanjang dengan perbedaan ketinggian antara 100-300 M di atas permukaan laut. Di daerah ini juga, nampak bentang alam yang memperlihatkan bukit-bukit prismatic hasil proses tektonik
.4.      Lajur Pegunungan Serayu Selatan
Bagian utara kawasan geologi Karangsambung merupakan bagian dari Lajur Pegunungan Serayu Selatan. Pada umumnya daerah ini terdiri atas dataran rendah hingga perbukitan menggelombang dan perbukitan tak teratur yang mencapai ketinggian hingga 520 m. Musim hujan di daerah ini berlangsung dari Oktober hingga Maret, dan musim kemarau dari April hingga September. Masa transisi diantara kedua musim itu adalah pada Maret-April dan September-Oktober. Tumbuhan penutup atau hutan sudah agak berkurang, karena di beberapa tempat telah terjadi pembukaan hutan untuk berladang atau dijadikan hutan produksi (jati dan pinus)

3. Stratigrafi Karangsambung
Stratigrafi yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang lapisan-lapisan sabtuan serta hubungannya dengan lapisan batuan yang lainnya, yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang sejarah bumi.Secara garis besar, stratigrafidaerah Karangsambung diurutkan berdasarkan umur dari tua ke muda, yaitu:
1.      Komplek Melange Luk Ulo atau Formasi Melange berumuran Pra-tersier.
2.      Formasi Karangsambung yang terdiri atas lempung hitam.
3.      Formasi Totogan dengan batuan utamanya lempung bersisik’ Scaly Clay
4.      Formasi Waturanda, terdiri atas perlapisan batu pasir dan batuan breksi.
5.      Formasi Penosongan, terdiri dari perselingan lempung dan pasir karbonat.

1.    KOMPLEKS MELANGE LUK ULO / FORMASI LUK ULO
Luk Ulo merupakan formasi tertua berupa melange yang sangat kompleks, berumur Pre-Tersier. Batuannya meliputi graywacke, lempung hitam, lavabantal yang berasosiasi dengan rijang dan gamping merah, tirbidit klastik, dan ofiolit yang tersisipkan diantara batuan metamorfose berfasies sekis. Batuan-batuan tersebut merupakan hasil dari pencampuran secara tektonik pada jalur penunjaman (zona subduksi) yang juga telah melibatkan batuan-batuan asal kerak samudra dan kerak benua. Kompleks ini dibagi menjadi 2 satuan berdasarkan dominasi fragmen pada masa dasrnya, yaitu satuan Jatisamit disebelah barat dan satuan Seboro di sebelah utara.Satuan Jatisamit merupakan batuan yang berumur paling tua. Satuan ini terdiri bongkah asing di dalam masa dasar lempung hitam. Bongkah yang ada adalah batuan beku basa, batupasir graywacke, serpentinit, rijang, batugamping merah dan sekis mika. Batuan tersebut membentuk morfologi yang tinggi seperti Gunung Sipako dan Gunung Bako
3.            FORMASI KARANGSAMBUNG
Karakteristik litologi dari formasi Karangsambung yaitu terdiri dari batulempung abu-abu yang mengandung concression besi, batugamping numulites, konglomerat, dan batu pasir kuarsa polemik yang berlaminasi. Batupasir graywacke sampai tanah liat hitam menunjukkan struktur yang bersisik dengan irisan ke segala arah dan hampir merata di permukaan. Struktur tersebut diperkirakan sebagai hasil mekanisme pengendapan yang terjadi dibawah permukaan air dengan volume besar, estimasi ini didukung oleh gejala merosot yang dilihat pada inset batupasir. Umur Formasi Karangsambung ini adalah dari Eosen Tengah (45 juta tahun) sampai Eosen Akhir (36 juta tahun) dilihat dari adanya foraminifera plankton.
4.            FORMASI TOTOGAN
Formasi Totogan mempunyai karakteristik yang sama dengan Formasi Karangsambung. Ditandai dengan litologi berupa batulempung dengan warna coklat, dan kadang-kadang ungu dengan struktur scaly (menyerpih). Juga terdapat fragmen berupa batukarang yang terperangkap pada batulumpur, batupasir, batukapur fossil dan batuan beku. Umur dari formasi Totogan adalah Oligosen (36-25 juta tahun), yang didasarkan pada keberadaan Globoquadrina praedehiscens danGlobigeriona binaensis
5.            FORMASI WATURANDA
Usia formasi Waturanda ini hanya dapat ditentukan secara langsung berdasarkan posisi statigrafi kebawah diperkirakan sebagai usia Meocene (25,2-5,2 juta tahun) yang terdiri dari breksi vulkanik dan batupasir wacke dengan sisipan batu lempung dibagian atas. Masa dasar batupasir berwarna abu-abu dengan butir sedang hingga kasar, terdiri atas kepingan batuan beku dan obsidian.
6.            FORMASI PENOSOGAN
Formasi Penosogan diendapkan diatas Formasi Waturanda dengan litologi berupa perubahan secara berangsur dari satuan breksi kearah atas menjadi perselingan batupasir tufan dan batulempung merupakan ciri batas dari Formasi Penosogan yang terletak selaras di atasnya.Secara umum formasi terdiri dari perlapisan tipis sampai sedang batupasir, batulempung, sebagian gampingan, kalkanerit, napal-tufan dan tuf. Bagian bawah umumnya dicirikan oleh pelapisan batupasir dan batulempung, kearah atas kadar karbonatnya semakin tinggi.  Bagian atas terdiri atas perlapisan batupasir gampingan, napal dan kalkanerit. Bagian atas didomonasi oleh batulempung tufan dan tuf.

B. IDENTIFIKASI BATUAN DAERAH KARANGSAMBUNG

1. Litologi Daerah Karangsambung
Litologi adalah ilmu tentang  batu-batuan yg berkenaan dengan sifat fisik, kimia, dan strukturnya.Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan / evaporasi. Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkan batuan piroklastik. Batuan metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan temperature atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperature itu sendiri maksimal di bawah temperature magma.Litologi di daerah Karangsambung dapat dijelaskan dalam tabel berikut.Tabel 1. Litologi daerah Karangsambung
No
Lokasi
Umur
Litologi
1
Kompleks Melange
Kapur Akhir (85-140 juta tahun yang lalu)
Ø  Batuan Metamorf (Schist mica – 117Ma)
Ø  Batuan sedimen pelagic (Rijang-endapan laut dalam)
Ø  Batuan ofiolit
2
Formasi Karangsambung
Eocene-Oligocene
(23,7 -57,6 juta tahun yang lalu)
Ø  Batulempung bersisik
Ø  Olistolit (Konglomerat, Batugamping Nummulites)
3
Formasi Totogan
Oligocene-Miocene Awal (36,6-23,7 juta tahun yang lalu)
Ø  Breksi dengan komponen batulempung, batupasir dan batugamping
4
Formasi Waturanda
Miocene Awal – Miocene Tengah (23,7- 13 juta tahun yang lalu)
Ø  Batupasir vulkanik dan breksi vulkanik
5
Formasi Panosogan
Miocene Awal – Miocene Tengah (23,7- 13 juta tahun yang lalu)
Ø  Perselingan batupasir, batulempung, tufa, napal dan kalkarenit

Batuan beku, sedimen, dan metamorf di Karangsambung dengan variasi umur batuan mulai puluhan hingga ratusan juta tahun, merupakan singkapan batuan yang berasal dari benua maupun samudra, dari dasar laut hingga laut dangkal berfosil-fosil, tersebar pada hamparan yang tidak terlalu luas, dan dapat dijumpai di lapangan Karangsambung sebagai obyek studi dalam kegiatan penelitian.Lingkungan proses pembentukan dari ragam dan jenis batuan pada kawasan Karangsambung, adalah palung laut dalam, cekungan muka daratan dan jalur penunjaman. Pada palung laut dalam, dijumpai batuan sedimen berfosil Radiolaria yang terangkut dan mengendap setra mengisi pada batuan sedimen rijang (Chert). Pada kondisi cekungan muka daratan, ditemukan batuan sedimen yang mengandung fosil biota laut berupa sedimen batu gamping (Lime Stone) kondisi laut dangkalm. Pada palung laut dalam, berupa batuan beku basalt dan batuan metamorfosa ubahan dari batuan periodotit, berupa serpentinit

Pembahasan Bentang Alam Vulkanik



BAB IV
PEMBAHASAN

              Bentang Alam Vulkanik Ialah bentang alam yang dipengaruhi oleh kegiatan vulkanisme, dimana berkaitan dengan kegiatan dengan magmatisme didalam atau dibawah permukaan bumi.
              Pada praktikum Geomorfologi dan Geologi Foto acara bentang alam Vulkanik yang dilaksanakan pada selasa 18 maret 2014 bertempat di ruang GS 301 Gedung Pertamina Soekowati kali ini, praktikan diberikan tugas untuk mendeleniasi peta topografi dengan melakukan perhitungan morfometri serta membuat sayatan dengan panjang 30 cm terhadap peta topografi Gunung Ungaran.Dengan pembagiannya yaitu :

4.1 Satuan Kontur Rapat
            Pada Deliniasi Peta topografi ini saya membagi satuan konturnya menjadi 2 warna, dimana warna merah yang lebih tua menunjukan satuan kotur rapat, dan warna merah yang lebih muda menunjukkan satuan kontur renggang. Selanjutnya pada satuan kontur rapat ini.diberikan sayatan terhadap 5 kontur yang rapat dengan jumlah 5 sayatan. Selanjutnya pada sayatan-sayatan ini dihitungin perhitungan morfometrinya dengan mencari beda tinggi dengan menggunakan ∆h =  n kontur x Indeks Kontur dengan hasilnya yaitu 62,5 m. Dimana Indeks konturnya dapat diketahun dengan rumus yang dapat digunakan IK =1/2000 x  Skala Peta sehingga diketahui IKnya adalah 12,5 . Selajuntnya Panjang garis konturnya dapat diketahui jika menggunakan rumus d= n X skala peta.Setelah diketahui dnya dapat dihitung % lereng dengan rumus yang dapat digunakan ialah % lereng= AH//d X 100%  Berdasarkan rumus tersebut yang dilihat dari ke 5 sayatan pada kontur satuan rapat yang panjangnya berturut-turut 0.5 cm, 0.4 cm, 0.8 cm, 0.6 cm, 0.4 cm dapat diketahui % lerengnya ialah 50%,62,5%,31,25%,41,67%,62,5%. Setelah didapati  % kelerengannya, dihitung beda tinggi antara top hill dan low hill pada satuan kontur rapat dengan hasil yang didapati ialah 876 m. Berdasarkan beda tinggi dan % kelerengan yang telah diketahui pada satuan kontur rapat ini, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi Van zuidam sehingga didapati bahwa morfologi pada daerah ini ialah Perbukitan sangat terjal. Selanjutnya pada satuan kontur rapat ini melewati beberapa daerah dimana seperti daerah G.kaligesik,G.Gajah mungkur, G.Ungaran samapai sekitar daerah gebugan.
Pada kalsifikasi pegunungan sangat terjal ini dapat diidentifikasi bahwasanya dapat digolongkan pada fasies central yang berdomisili pada material-material penyusun  dan batuan-batuan yang sering dijumpai pada daerah tersebut seperti siliceous dome, vent breccia, agglomerate, dan intrusive magma (batuan beku intrusi).Pada satuan berkontur rapat ini sering disebut pula sebagai daerah puncak dari suatu gunung, oleh karenanya daerah ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas magma yang membuat pola kontur tertentu di daerah ini.Daerah ini disebut sabagai fasies central dikarenakan adanya lubang kepundan atau lubang pusat letusan. Pada satuan berkontur rapat ini sering pula disebut sebagai kaki gunung, oleh karenanya daerah ini sangat jarang sekali terpengaruh oleh aktivitas magma dikarenakan jaraknya yang jauh dari lubang kepundan atau kerucut pusat letusan.Meskipun begitu pengaruh magma secara tidak langsung terhadap daerah fasies medial-distal ini adalah dihasilakannya tuff dan konglomerat yang berasal dari suatu letusan yang disebut dengan bomb gunung api yang mengendapkan lapisan-lapisan batuan piroklastik seperti halnya tuff itu tadi.
Dikarenakan berada pada daerah yang cukup tinggi dan suhu yang dingin,daerah ini umumnya dimanfaatkan sebagai warga setempat untuk menggunakan lahan ini sebgai perkebunan teh.

4.2 Satuan Kontur Renggang
            Satuab kontur renggang ialah satuan kontur ang memiliki jarak yang cukup jauh antar 1 kontur dengan garis kontur lainnya dibandingkan satuan kontur rapat yang memiliki kerapatan sangat rapat. Pada satuan kontur renggang ini ditandai dengan warna merah yang agak lebih muda. Morfologi pada daerah ini dapat diketahui dengan menggunakan klasifikasi Van zuidam,dimana dari perhitungan masing-masing 5 sayatan yang disayat dengan panjang sayatan berturut-turut ialah 1,5 cm, 1,5 cm, 1,6 cm, 1,5 cm, 1,3 cm. Dari Panjang sayatan ini dicari perhitungan morfometrinya dengan menggunakan rumus yang telah dibahas di satuan kontur rapat dengan hasil yang didapati bahwa % lereng masing-masing sayatan ini ialah 16,6%,16,6%,15,625%,16,6%,19,2%.Dari ke 5 hasil % lereng yang dihitung ini kemudian dirata-ratakan sehingga didapati rata-rata % lerengnya ialah 16,94 %. Selanjutnya perhitungan beda tinggi pada satuan kontur rapat dimana topp hill dikurangi dengan low hillnya dimana hasilnya ialah 446m. Dari hasil % lereng dan beda tinggi yang telah diketahui ini kemudian diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi van zuidam dengan morfologi pada satuan kontur rapat ialah berbukit terjal sampai berbukit bergrelombang.  Pada satuan kontur rapat ini melewati beberap daerah yang berbeda-beda seperti daera gunungsari sampai daerah langenarja.
Pada klasifikasi berbukit bergelombang ini dapat diidentifikasi bahwasanya dapat digolongkan pada fasies medial sampai distal yang berdomisili pada batuan-batuan dan material-material penyusun yang sering dijumpai pada daerah tersebut seperti tuff, lacustrine siltstone, conglomerates, interbedded sandstone and tuff dan terdapat pula adanya lahar.Pada satuan berkontur rapat ini sering pula disebut sebagai kaki gunung sehingga dimanfaatkan oleh warga setempat untuk lahan perumahan dan sebagian untuk kegiatan bercocok tanam. Potensi positif pada daerah berkontur renggang ini dapat dijadikan sebagai lahan perkebunan,perumahan, dan objek wisata.

4.3 Korelasi satuan kontur rapat dan satan kontur renggang serta pola pengalirannya.
            Pada peta topografi yang digunakan ini terdiri atas 2 satuan kontur yang berbeda-beda dimana antara satuan kontur rapat dan satuan kontur renggang.Satuan kontur rapat pada peta topgrafi yang dilihat berdasarkan morfologinya ialah peguungan sangat terjal . Untuk satuan kontur renggang kenampakan morfologinya yang diklasifikasikan ke dalam klasifikasi Van zuidam disimpulkan bahwa merupakan daerah dengan morfologi berbukit terjal sampai berbukit bergelombang. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa satuan kontur rapat ialah merupakan daerah yang menggambarkan puncak gunung ungaran dan satuan kontur renggang menggambarkan kelanjutannya atau merupakan kaki gunung ungaran.Daerah ini umunya dipengaruhi oleh kegiatan vulkanisme yang dikontrol oleh magma yang ada dalam permukaan bumi sehingga material yang dihasilkan berupa batuan beku andesit,dan material proklastik sebagai hasil letusan beberapat tahun silam.
            Pada satuan kontur rapat dan renggang ini dialiri oleh air permukaan yang mengalir dan menyebar ke seluruh daerah baik pada kontur rapat maupun pada kontur renggang dimana pola pengaliran sungainya ialah pola pengaliran dengan arah-arah pengalirannya menyebar ke segala arah dari suatu pusat. Dimana pusatnya berada pada Gunung Ungaran.
            Umunya pada satuan kontur rapat dijadikan sebagai perkebunan teh dan pada satuan kontur renggang dijadikan sebagai lahan perumahan warga. Selain itu banyak objek-objek wisata yang dapat digunakan sebagai objek wisata untuk warga setempat.




BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan morfometri yang dihitung dengan rata-rata % lereng
     ialah 49,584% dan beda tinggi yang didapati sebesar 876 m dapat disimpulkan bahwa morfologi pada satuan kontur rapat ialah pengunugnan sangat terjal yang diklasifikasikan berdasarkan Klasifikasi Van zuidam.
2. Untuk satuan kontur renggang dari hasil perhitungan morfometri didapati bahwa rata-rata% lerengnya ialah 19,92% dengan beda tingginya sebesar 446 m. Dapat disimpulkan bahwa morfologi pada satuan kontur renggang ini jika dilihat menurut klasifikasi Van zuidam ialah berbukit terjal samapi berbukit bergelombang.
3.Pola pengaliran antar sungai – sungai yang melewati satuan kontur rapat dan satuan kontur renggang ini ialah pola pengaliran yang  menyebar ke segala arah dar suatu pusatnya.

5.2 Saran
            1. Kepada asisten agar dalam penyampaian materi agar tidak terlalu cepat.
2. Praktikan harus lebih serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan agar waktunya lebih dapat dimanfaatkan dengan baik.
3. Pada saat praktikum agar selalu dimulai dengan berdoa dan diakhiri juga dengan berdoa sehingga praktikum dapat berjalan lancar kedepannya.
           

Minggu, 26 Januari 2014

GEOLOGI UNDIP 2013

Sesi perkenalan diri dulu yehh :
Hallo  guys.  kali ini postingannya ga ada hubungannya sama Ilmu geologi. ataupun ilmu pendidikan Pengen aja ada yang beda untuk postingan ini.
Oke ada pepatah dimana tak kenal maka tak sayang, aku mau kenalin diri dulu nih :

Nama Lengkap : Eka Fitria Novita Sainyakit
Nama Panggilan : Eka
Tanggal Lahir    : 10 july 1996

Yah singkat saja kenalan kali ini, kalo mau lebih tau banyak silahkan follow twitterku @efnsvr46, add aku di fb : Ekha FN Sainyakit, dan no Hpku **********. Maaf ini sakral :D ntar aja kalo pas udah kenal dekat aku kasih deh zzzz.
Untuk sesi ini aku mau berbagi sweet momentku selama masa kuliah. Cerita  anak bebas dan mulai dewasa :D hoax!
       Kebetulan aku baru lulus SMA pas tahun 2013, dan Puji Tuhan sekali diizinkan Tuhan diterima pada jalur SNMPTN Undangan di Teknik Geologi Undip 2013. Yah padahal ga ada niat sama sekali masuk jurusan ini entahlah keinginan aku dari dulu pengennya di IPDN biar keliatan kece dan punya masa depan yang pasti. Ternyata emang bukan jalan Tuhan, terpaksa aku harus mengubur impianku dari kecil dan harus menjalani semua yang baru di jurusan ini.
       Gada alasan yang pasti aku memilih ilmu ini, tapi emang atas dasar pilihan orang tua dan banyak referensi mengatakan bahwa jurusan geologi ialah salah satu jurusan yang langka,dan prospektif juga. bisalah buat menunjang masa depan nanti sapa tau emang berkat kamu disitu. 'Kamu ga bakal pernah tau kalo kamu ga pernah mencoba'

Ini Cerita Kita Geologi Undip 2013.


25 Agustus 2013.  

Dimana tanggal ini aku berangkat seorang diri bagaikan anak yang mandiri -_- alay!. Yah besok kan PMB Universitas konon katanya kalo ga ikut PMB ga bisa lulus nanti. Dengan polosnya aku mengikuti semua itu.PMB universitas diponegoro yang dihadiri oleh semua maba undip 2013 tepatnya dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus di Stadion Undip Tembalang. Hari keduanya aku lupa cuman pokoknya masih ada PMB fakultas yang dilaksankan di Gedung Prof Soedarto. Hari itu hari yang sangat sial bagi aku, kenapa coba? udah datengya telat, salah kostum, salah cocard pula -_-. Yah mau gimana lagi aku mah tetep masang tampang ga berdosa aja tapi entahlah akupun ga ditegur atau dimarahin oleh kaka tingkat. hehe yauda selo ajaa.  kesan selama pmb fakultas ini lumayan cakep dengan jargonnya Pengembara 2013 (journey to ocean of the world). agak ga berguna sih :D

Nah berikut aku kenalin masing2 mahasiswa Geologi Undip 2013 :
1. Diki Aulia ( Asal padang panjang, orangnya cakep kayak ada keturunan western2nya gitu, sering dipanggil ayang diki, mau tau lebih jelas tentang dia hubungin aja di fbnya Diki Aulia)


2. Ranti Givi Antika (cewek berhijab asal pagar alam yang banyak dideketin sma  kaum adam akibat kecantikannya yang menawan ckck :D cantik ik mas, pernah deket juga sama kaka tingkat. nanya aja langsung ke orangnya kalo mau tau banyak)
(yang pake kerudung merah orangnya yah)

3. Mey Dei Tiara ( satu lagi generasi muda asal banyuasin yang sangat bersinergis dan peduli terhadap tuga dan perkembangan angkata, orangnya aktif dan berjiwa sosial tinggi dan berbadan profesional :D peace mey )

4. Roishe Miyafto Prabowo ( produk chinese yang tergolong pendiam,anak alim dan senyum yang manid. Lebih dikenal degan Rijang terindah asalnyo dari kerinci, pantesan mukanya mirip gunung kerinci). 


(Rijang terindah berbaju merah)

5. Trisna Jayanti ( Cewe yang satu ini dikenal sebbagai Vokalis souljah danar! rambutnya yang khas menjadikan dia satu2nya di  UNDIP :D jago loh karatenya hati2 aja kalo sama dia, bisa jadi korban juga kamu kalo macam2 sama dia)

6. Laode Faisal Rahman (putra asal suku buton yang terdampar ke semarang, dan akhirnya ditemukan di kontrakan.  Penjaga kontrakan angkatan yang sangat baik dan cupu wkwk canda dee )



7. Fatma Widiyanigsih (wah ini nih ibu bergas yang pernah cocardnya terbang, sang ratu bergas denngan kekeluargaan dan kepedulian yang tinggi bagaikan seorang ibuk yang sayang pada anaknya. alias Mak E. dimana sangat identik dengan angka 3,14 :D)

8. Muhammad iman lutfih  (cowok asal padang yang sangat males kuliah, namu selalu rajin mengikuti kegatan himpunan. entahlah apa yang dia pikirkan -_- katanya sih galau akibat LDR sama pacarnya. wahhh bang iman ditinggalin pacar mimin sedih :( )

9. Dhita Budi Putri Diangintyas (  kali ini cewe blora, punya ikan mas sehingga suaranya dia juga ikut2 suara emas loh. PSM undip ndes. Sangar ik. Cewek berhijab juga yang diprediksikan banyak disukai di angkatan cieeehhh laku nih ceritanye wkw)



10. Putri Agustin ( putri ini merupakan salah satu insan dan generasi muda yang sangat handal dalam bidang sains. wah pinter banget jadi kalo lagi  UAS atau  UTS bannyak tamu yang berkunjung ke kosannya wkw. Salah satu kaum hawa yang saleh dan menjunjung tinggi profesionalitas MERDEKA!)

11.  Alfath Yosaf (  nah ini nih salah satu teman pmbku yang mempunyai ide-ide giila dan luar biasa, alias super jenius! ini merupakan hasil produksi semen padang yang tertransport ke semarang. maafkan  aku fat :D )

12. Kurnia Dewi ( Kaum hawa nan lembut nan halus. Ini salah satu anak pesantren yang sangat lembut jiwanya.  Ibu2 ekonomi yang kerjaanya jualan baju rockman wkwkw. Bisalah punya bakat jualan wi, kembangkan yee)

13. M. Sofyan Akbar (  putra yang satu ini asalnya dari depok, yang sudah mulai gondrong rambutnya, Sering memakai bando berwarna hitam. bermotor vario merah sering dijulukin anak gunuung gara2 mukanaya udah mirip kek gunung. oiya dia jugan temen PMB mimin loh)



14. Brahma Gilidian (  wah ini wong jowo yang sangat super duper sibuk plus plus.  Padahal pas awal masuk ga sibuk2 amat sih wkkwk tapi jangan dibayangi kalo sekarang, kuliah pun sering blos gara2 mobilitas dia yang sangat tinggi. salah satu anggota holocene jug)
a

15. Aldresto Nababan (  kalo yang ini asalnya batk. ganteng kali oranggnya weh. Manis gituhh ceritanye. namun males bangett kuliah. Kalo buat futsal mah rajin banget ni orang. anggota holocene juga nih cowok keren satu ini)

16. Agary Fahrurozy ( Cowok asal  temanggung yang sangat idealistis sekali. Jangan heran kalo disetiap tatp muka ada aja pertanyaan2 jenius dari makhluk ini. The master of math. Kalo uas kalkuluus sering menjadi orang terpenting nih dicari dimana-mana.)

17. Rizky P Ananda ( salah satu produk asli semarang yang gak kalah cakepnya. Jago juga nih futsalnya jadinya wajar lah lebih memilih hadir disetiap latihan futsal daripada kuliah :D brehh kuliahh breh)
*maaff ga ada fotonya*
18. Rosalina Imanuella ( jangan salah kali ini cewek  kece berdarah batak yang mengungsi akiibat dikucilkan di tempat asalnya, candaa wkw. Ni orang kece, pinter dan cantik ndes. ga heranlah kalo diganti namanya menjadi imanuhe**on wkwk.)


19. Syukri Husbaitul ( orang ini adalah teroris asal sumbar yang sangat menjadi orang super duper pentiing. Menghilang ga jelas entah kemana, sampe2 presentasi mappingg pun gak dateng -_- nak kemanaa kamu naakk,ingetlah kuliahmu :D )

20. Muhammad Mursalin ( ini juga nih anak gunung yang hobinnya naik gunung. Kerjaannya naik gunungg terus, entah apa yang tersirat diotaknya. Produk asal semarang juga ni orang)

21.  Deviana Shinta M ( CEWEK SUPER DUPER REMPONG yang sangat menyebalkan di angkatan 2013. Aktif dan gak pernah capek bergerak. Selalu aja cari masalh dan buat orang kesel. Motto hidup dia ga boleh ada yang lebiih cantik daripda dia di dunia ini. Intinya dia ngerasa dirinya yang paling cantik di Geologi Undip.)

22. Yoan P Tarigan (  Nah yang ini juuga nih asli batak yang badannya tinggi dan gendut wkwk. alias tidak sixpack, sorry yon baik sih orang, cakep pula. menarik gitoohh)

23.  Anisa Rizqilana ( ini salah satu persekutuan georanger yang sering menangani hal2 di 2 dunia. Udah pada tau kan. Dan seinterpretasi mimin dia mulai menenmukan cinta sejatinya di geologi undi 2013. tanya ajalah langsung ke orangnya wkwk )

24. Laras Cahyani Putri ( Ini orang ke 2 TERREPONG di angkatan, yg selalu NYEBELIN, AKTIF DAN TERSENYUM disetiap sikon.  Kayaknya dari lahir ada kelainan syndrom pada otot wajahnya sehingga ga bsa berhenti senyum.satu lagi ada PAPI  yang selalu dia banggakan kapan saja. pisss ras canda)



25. Dennis ( pria dengan nama terpendek,tersingkat 1 angkatan. Just Dennis loh. salah satu hasil prduksi chinese juga yang tertransport dan berkembang di  Indonesia.  Gong xi fa cai nis :D)

26. Wesly Rambu Langit ( Ini nih cowo teralim, pinter dan rajin PMK. keturunan kerajaan toraja yang kemudian dipercayakann untuk menuntut ilmu di semarang. Jangan salah kalo pas UAS atau UTS sering menjadi ornag terfavorit yang dicari di angkatan wwkwkk)


27. M. Arifin Sidiq ( ass. pak sidiq. Super sekali seorang muslimin ini sering ditargetin cewek2 berhijab akibat kesolehan dan ketaqwaan dia pada Allah. Kalo mau berguru soal agama ke bapak yang satu ini aja niscaya akan diberkan pencerrahan ke jalan yang benar :D )
(bapak berbaju ungu)

28. David widiyanto (  Tuyul asal Jambi yang dikenal  1 angakatn cowo super dan sanngat malas mandi, bau dan jelek.  Tapi bagi aku wowo tetap menjaid  orang yang ganteng,harum, dan imut! tapi nih orang baik, ramah, dan pengertian lagi. maaf bagi cwek yang tertarik pada cwok ini, dia sudh memiliki tulang rusuk di jambi)
(David (cowok) sama pacarnya (cewek))

29. Trio Fani (  Ini nih bibit unggul pilihan yang dulunya menjadi hewan terimut yang habitatnya di china namun telah mengalami perkembangan akibat kemajuan iptek beralih habitat ke semarang. sering dikenal dengan PANDA akibat wajahnya yang baby face dan breokannya yang tumbuh subur kwkw)



30. Truman Simare-mare (  Jangan salah  pemain Volly berbakat pilihan yang kampung asalnya dari pulau sumatera. tubuhnya yang sixpack in seriing menjadi pria idaman wanita yang cukup banyk.namun ppilihan hatinya buat sang gadis di sumatera sana. Go SAMSTRUE!)

31.  Al fauzi Hanifudi ( kali in cowok asal lampung yang dulu ceriitanye pernah dekat sama cewek ***** juga. Namun entahlah kali ini dia  kurang beruntung,  setelah dia nyobal lagi akhir2 ini kaeknya mulai ada sinyal2 hijau dri sang pujaan. liat aja info kisah cintta dia kedepan. sukses da semangat terus zi)

32. Fandy Fahreza ( atau Fandy Gaga, mahasiswa kontraversional yang sering menarik perhatian khayalak himpunan dengan gaya ala lady gaga karbitan wkwkw. Fandy gaga asal pemalag yang nasibnya malang hehe canda fan. Ini nihh calon ketua PKM yang diprediksikan bakan dibenci angkatan berikutnya wkw)

33. Rahmad S Ginting ( Bang Ginting asli medan yang ganteng. Asli kisaran yang konon disanna ga ada listrik namun ketika di ke klinik tong fang akhrnya terdapat listrik di kisaran. heheh)
*sorry ga punya fotonya*

34. Izhak ELiezer ( Komting kite nih. Komting unyu, komting gaul dan komting kece. padahal gak unyu,gau dan kece2 amatt sih wkwk. Kali ini patut diapresiasi koting pertama yang ga ngrokok. Keren sob, pertahankan dan jang mudah terbawa perkembangan zaman wkw)

35. Dina Kusumawardani( Ketua  Georangerr yang aslinya dari pekalongan namun habitattnya di semarang. Nih orang jangan salaah, kalo ada brg yang hilang ga usah dilaporin ke pihakk berwajib cukup ke org ini. Dengan kemampuan terawangnya niscaya dia mampu membrikan jalan kluarnya kckck canda din)

36. Riskhi Bayu ( Mbah puyo yang penggen jadi owner MU, ga deng Arsenal. namun gajadi2 akibat ga turun berrat badannya :D. Sangat dikenal dengan manusia pemilik tas yang memiliki berbagai jenis gantungan kunci dari yang karatan sampan ga karatan. pokoke nih orang ribut banget kalo lagi jalan sama tasnya itu)

37. Yusuf Aulia (  salah satu pejuang cinta ***** yang gagal.  sayang sekal kali ini cintanya pupus ditengah jalan. Semagat kaka ucupp masih ada yang lain. ayo koe kudu semagat)

38 Dyatmico Pambudi ( ni orang pertama kali aku kenal pas adegan pematahan pensil dan pelemparan sendal pada sesii rapat angkatan. wah ngeri bet nih orang kalo lagi emosi,  semoga makin sabar ya brehh)

39. Dimas Anas Hakim ( bro yang satu ini terkenal dengan manusia super dewa diangkatan. Wah banyak sekali pengetahuan2 dia tentang ilmu geologi. Klo anda2 yang masih pada bingung dengan materi geologi noh in ak kasih saran langsung konsultasikan ke bapak satu ini. Otak yang pinter tak kalah juga dengan wajahya nan cakep dan mempesona banya wanita wkkwk)

40. Nicholas Bastian (  ini orang salah satu orangg langka diangkatan. pasalnya dia memiliki kemampuan yang sangat super sekali yaitu keahlian memainkan alat musik Saxopon (gtw cara nulisnya wkw). Wajarlah yah ada seorang gadis penggemar yang selalu memujanya dri belakang. mau tau orangnya? )

41. Mahira A Huwaina ( atau sering dipanggil wina. Kelihatannya gadis ini sibuk sekali dengan yang namanya DUIT. Sabar ya win nagihin orang2 ga tau diri yang ga pernah bayar utang2nya wkwk. Satu lagi sukses terus bersama soulmatenya yah yang itu tuu varioo gitu lah wkwkw) hehe maaag ga punya foto winaa :(
42. Muhammaf Afkar (  ini juga nih salah satu cowok terkece diangkatan. Lumayan cakep dan menarik sih orangnya. banyak cewek kok yang tertarik sama nih orang. Yah gatau sih orangnya pada suka juga ataau gak)

43. M. Alamsiah ( nih orang kece, cakep, pinter pula. kadang2 agak lola dan nyebelin sih diajak ngomong cuman ya seru kok orangya. selalu tampil dega tasnya yang aneh itu. entah kenapa dia bangga banget dengan tas itu wkwk)

44. Michi Oktaviana (  Cewek TERCANTIK 1 GEOLOGI. Kecantikan yang sangat menawan sekali sepanjang sejarah adanya geologi undip. yah gak heralah banyak yang naksir sama cewek berwajah jepang ini)

wahh maaf sekali hari ini ga bisa nglanjutin, ada urusan bentarr
ntar kapan2 ya aku lanjutin kalo udh ada niat  lagi wkwk. 
sampai ketemu di edisi Geologi Undip 2013 part II :)
dadaaahhh mimin pamit undur diri, gapapa kn ditinggal bentar? mimin balik kokk hehe